Gak boleh masuk Filsafat

Kemaren saya ngajar bidang studi Geografi di SMA 62 Cijantung, Jakarta. Tepatnya di kelas IPS 2. Seperti biasa, kelas IPS, ramai!

Namun, ada hal yang menarik di kelas IPS 2. Ketika saya masuk, papan tulis kelas itu bagian atasnya penuh dengan tulisan para siswa. Tulisan itu, nama-nama jurusan kuliah di universitas. Kebanyakan nama-nama jurusan di UI. Ketika saya tanya, ternyata tulisan itu merupakan harapan masing-masing dari siswa untuk kuliah pasca SMA nanti.

Beberapa saya tanya mereka memilih suatu jurusan. Saya tanya siswa perempuan yang ingin masuk Hukum UI. Alasannya, dia ingin menjadi pengacara, seperti ayahnya. Wah terharu saya... 

Lalu, saya tanya siswa lelaki yang ingin masuk akuntansi UI. Menurutnya prospek kerjanya bagus. Dan, bisa dapetin banyak uang. He2...

Kemudian pandangan saya tertuju pada tulisan "Filsafat UI". Saya tertarik mencari tahu, siapa yang menulis itu. Ternyata seorang perempuan bernama Merry (kalau gak salah). Lalu saya tanya, "kenapa mau masuk Filsafat?" Bukannya menjawab, dia malah sedikit curhat. 

"Gak boleh masuk Filsafat Ka, katanya."

"Sama siapa?" Tanya saya lagi. 

"Sama mamah." 

"Kenapa?" Tanya saya lagi, dengan senyum. Saya menduga alasan larangan itu karena prospek kerja, sebagaimana umumnya alasan ortu terhadap jurusan-jurusan 'aneh'. 

Lalu Merry pun menjawab, "karena mamah takut saya jadi orang yang gak beragama".

Sontak saya tertawa cukup keras, sampai para siswa terlihat bingung merespon sikap saya.

Filsafat oh filsafat. Eh bukan. Mamah oh mamah...

Comments

yellow star said…
sesorang seharunya tidak phobia terhadap filsafat, karena filsafat jg sangat membantu perkembangan peradaban manusia.