Saya Tidak Setuju dengan Feminisme

Jurnalperempuan.com-Jakarta. “Saya tidak setuju dengan feminisme. Saya justru merasa dihargai sebagai wanita, jika saya menjadi ibu rumah tangga dan mengurus anak, dari pada saya menjadi wanita karir.” Pernyataan ini merupakan komentar dari salah satu peserta workshop Kenduri Perempuan 2009, yang diadakan Yayasan Jurnal Perempuan, Rabu (9/12) di Jakarta. Pernyataan itu disambut dengan tepuk tangan sebagian peserta, tanda setuju. 

Komentar itu terlontar, setelah peserta mendengarkan pemaparan dari Rocky Gerung perihal kesenjangan pada distribusi keadilan ekonomi antara perempuan dan laki-laki. Rocky kemudian menjawab, feminisme bukan itu. Feminisme bukan ingin menarik perempuan dari rumah, untuk keluar bekerja mencari materi. Feminis(me) pun bukan orang yang mengidap sindrom ratu lebah yang minta dipuaskan oleh prajuritnya yang bekerja. 

Feminisme adalah kata ganti dari keadilan. Feminisme menerima peran perempuan sebagai ibu rumah tangga, jika itu merupakan pilihan perempuan. Feminisme adalah negosiasi peran domestik dan publik antara perempuan dan laki-laki untuk terciptanya keadilan. Kurang lebih seperti itu penjelasan Rocky. 

Penjelasan untuk menjawab tuduhan pihak yang keliru memahami feminisme. Para feminis dinilai sebagai pihak yang harus bertanggung jawab terhadap fenomena semakin tingginya tingkat kenakalan anak, karena para ibu dari anak-anak tersebut pergi bekerja.

Berharap penjelasan itu bisa menyadarkan para pihak yang memahami betapa peran domestik dan publik antara perempuan dan laki-laki sudah ditetapkan oleh budaya dan agama, di mana ketetapan itu tak bisa diubah lagi. Bagi Rocky, budaya dan agama merupakan hambatan besar bagi perempuan untuk mencapai keadilan. 

Kendati dalam tataran akademis nilai-nilai feminisme dapat diintegrasikan, tapi dalam penerapannya di masyarakat akan dihambat oleh budaya dan agama. Budaya dan agama dengan logika yang menindas, membuat perempuan terus mengalami ketidakadilan. Tapi yakinlah, ”anda mungkin bisa membakar kebun saya, tapi anda tak bisa membakar musim semi!” Rocky menutup materi dengan mengutip pepatah Iran; Musim semi adalah keadilan, dan keadilan adalah feminisme. []

USEP HASAN SADIKIN
http://www.jurnalperempuan.com/index.php/jpo/comments/C38/

Comments