Perempuan pun adalah Khalifah

“Nama saya, Khalifah.”

Begitulah Nurman Hakim menutup filmnya, “Khalifah”. Seorang perempuan berdiri di depan cermin, menyebut tegas namanya. Tampaknya sutradara jebolan pesantren ini ingin menegaskan bahwa kaum Hawa pun bisa menjadi khalifah (pemimpin). Ini kritisme untuk budaya patriarkal. Perempuan yang selama ini telah dikonsepkan sebagai subordinat laki-laki, digugurkan melalui khotbah pita film yang juga ditulis oleh Nurman. Sama halnya laki-laki, perempuan juga mempunyai otonomi diri dalam menentukan pilihan hidupnya.

Khalifah (diperankan Marsha Timothy) adalah perempuan sulung tulang punggung keluarga. Bersama ayah dan adiknya, ia menghadapi beratnya beban ekonomi pasca biaya mahal berobat ibunda, yang malah tak tertolong. Pekerjaan ayahnya sebagai penjaga masjid (marbot) sangat tak cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Khalifah lalu bekerja sebagai kapster salon. Keadaan itu membuatnya tak meneruskan kuliah, meski sudah diterima di Universitas Indonesia. Adiknya ia putuskan untuk tetap sekolah hingga kuliah, meski harus berhutang.

Paradoksal Khalifah

Pemaknaan nama Khalifah sebagai pemimpin menjadi bertentangan di tengah masyarakat ekonomi bawah berbudaya patriarkal. Ia mandiri, namun bersedia dijodohkan ayahnya dengan Rasyid (Indra Herlambang). Khalifah berusaha menjadikan tradisi agama sebagai pondasi keluarga yang menempatkan suami sebagai kepala rumah tangga. Ia mematuhi semua keinginan Rasyid, termasuk titah mengenakan cadar.

Khalifah terus jalani rumah tangga hasil perjodohan tersebut. Namun ia tak dapat memungkiri ketertarikannya pada Yoga (Ben Joshua), penjahit yang tinggal di depan rumahnya. Hasratnya tak dipenuhi, karena Khalifah telah bersuami. Yoga menjadi pendamping kesepian hati Khalifah yang sering ditinggal Rasyid berbulan-bulan. Sengaja Khalifah meminta Yoga menjahit pakaiannya agar ada alasan etis untuk bertemu-bicara.

Tarik-ulur independensi Khalifah semakin terasa melalui proses buka-tutup tubuhnya. Sebelum bercadar ia merasa tak nyaman terhadap laki-laki yang suka menggoda karena fisiknya dinilai cantik. Pelanggan di tempatnya bekerja pun ada yang hanya ingin dilayani Khalifah dengan alasan kecantikannya.

Setelah mengenakan cadar, seksisme masyarakat yang memandang tubuh Khalifah jauh berkurang. Tapi stereotipe Arab, sholehah dan terorisme malah melingkupinya. Mulai dari sapaan “Assalamu’alaikum” hingga umpatan “teroris!”. Secara mendadak, ketertutupan tubuh telah menjadikannya terasing oleh apitan makna cadar dari masyarakat yang tak dipahaminya. Di satu sisi ia “dilindungi” oleh ketertutupan berbusana. Tapi di sisi lain, hanya menyisakan mata dan telapak tangan untuk publik telah menghilangkan kediriannya yang utuh. Khalifah tak diberikan kesempatan oleh masyarakat untuk menjelaskan otonomi tubuhnya yang menyerta busana. Apa yang baginya pantas eksis tak mendapat tempat bagi sebagian besar mayarakat.

Meninggalnya Rasyid menyadarkan dimensi kepemimpinan Khalifah. Laki-laki yang dijadikannya kepala rumah tangga itu ternyata adalah anggota jamaah Islam yang suka melakukan pengeboman. Kepercayaan dan kepatuhan yang sungguh-penuh menjadi kesalahan mutlak bila tak menyertai keterbukaan dan pemahaman utuh. Sebelumnya Khalifah hanya mengamini ajaran tradisional yang menitahkan percaya dan patuh terhadap suami. Kini ia bebas dan mandiri dengan keberhasilan peran di ranah domestik dan publik.

Akhirnya Khalifah melepas cadar. Ia sadar, keputusan bercadar bukanlah keinginannya. Ada dialektika dalam pikir-rasanya mengenai berbusana. Dasar ayat Al Quran yang disampaikan Rasyid saat menyuruh Khalifah bercadar, penjelasan perempuan bercadar bernama Fatimah (Titi Sjuman) yang menekankan pentingnya pemahaman saat perempuan memutuskan bercadar, serta dukungan Yoga untuk terus bercadar, semuanya ditolak Khalifah atas dasar pemahaman dan kemandirian.

Islam warna-warni

Melalui kisah Khalifah tersebut, Nurman dalam narasi lain kembali mendakwahkan Islam warna-warni. Film sebelumnya “3 Doa 3 Cinta” yang bercerita kehidupan Islam pesantren berhasil diputar dan mendapat penghargaan di banyak festival film internasional. Kini melalui “Khalifah”, Islam kembali ditampilkan plural. Keragaman Islam dalam film ini ditampilkan melalui corak Islam versi ayah Khalifah, Fatimah dan Rasyid. Ada Islam yang kontekstual dengan Jawa-Indonesia. Ada Islam yang genuine dengan kebudayaan Arab. Ada juga yang kaku dan keras seperti yang didakwahkan terorisme Islam.

Pemaparan tersebut sedikit/banyak akan mengurangi kebingungan masyarakat ketika ada pihak yang melakukan subordinasi terhadap perempuan dan aksi kekerasan dengan mengatasnamakan Islam. Keyakinan Islam yang dimiliki masing-masing muslim, tak perlu dikhawatirkan terkotori oleh tindak kekerasan pihak dan subordinasi perempuan yang mengatasnamakan Islam. Keyakinan pemeluk Islam yang ramah dan egaliter masih tetap memiliki citra adil gender dan berprospek untuk kehidupan bersama. Di mata orang di luar Islam pun fakta dan pemahaman pluralitas Islam akan menenangkan. Tak semua orang Islam tak adil gender dan tak semua orang Islam suka kekerasan.

Tentunya fakta pluralitas Islam dan pemahamannya perlu menyerta usaha menghapus ketidakadilan. Sebagai latar belakang film dan realitas di luar gedung bioskop, kemiskinan dan diskriminasi membuat manusia mudah didominasi, kehilangan kemandirian ber-pikir/sikap, dan melakukan kekerasan. Subordinasi perempuan dan terorisme adalah dua hal yang sangat mungkin hadir karena ketidakadilan.

Jika film kita tempatkan sebagai media yang mempunyai misi sosial, Khalifah diharapkan bisa menjadi bagian dari usaha perubahan keadaan masyarakat. Mungkin ada di antara kita yang terinspirasi oleh “Khalifah”, terdorong memimpin masyarakat untuk menghilangkan ketidaksetaraan dan kesenjangan. Semoga ada dari kita yang bisa menjadi pemimpin dengan semangat kemandirian dan kesetaraan seperti Khalifah. Laki-laki maupun perempuan, sama saja. []


USEP HASAN S.

Comments

Newest slot machines, pay in casinos - DRMCD
New slot 광명 출장샵 machines, pay in 남원 출장안마 casinos - Dr.MCD.com. 당진 출장마사지 Free spins, no deposit bonuses and 하남 출장마사지 latest games from Dr.Mcd.com. 광주광역 출장마사지